Surga adalah tempat abadi yang diperuntukkan
bagi hamba-hamba Allah yang terbaik setelah mereka berhasil menjalankan
ujian-ujian selama didunia, dilengkapi dengan segala keindahan, kesenangan,
kemewahan dan lain-lain yang melebihi dari kesenangan dunia.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ
رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِين
Dan segeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga
itu disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa (QS : Ali Imron : 113)
Dan kebalikan surga adalah neraka yang Allah sediakan
bagi orang-orang yang berdosa (melanggar aturan Allah)
Orang yang
pertama masuk surga
اَنَا اَوَّلُ مِنْ يَفْتَحُ الْجَنَّةَ
اِلَّا اَنَّ امْرَاَةً تُبَادِرُنِيْ ، فَاَقُوْلُ لَهَا : مَالَكِ وَمَنْ اَنْتِ
؟ فَتَقُوْلُ : اَنَا امْرَاَةٌ فَعَدْتُ عَلَى يَتَمَى
Saya adalah orang yang pertama kali membuka pintu
surga , namun aku didahului oleh seorang wanita, saya tanyakan padanya: kenapa
kamu mendahuluiku dan siapa kamu ? wanita tersebut menjelaskan “saya adalah
wanita yang mengurus anak yatim (HR : Tirmidzi . dari Ibnu Abbas)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa orang yang pertama
masuk surga adalah Nabi Muhammad SAW. Dan hadits tersebut juga menjelaskan
kelebihan mengurus/merawat anak yatim, seandainya tidak ada Nabi mungkin
pengurus anak yatim itu yang akan duluan masuk surga
Orang yang masuk surga tanpa hisab
Dalam hadits riwayat Bukhori Muslim bahwa ada tujuh
puluh ribu orang masuk surga tanpa hisab
لَيَدْخُلُنَّ الْجَنَّةَ مِنْ اُمَّتِيْ
زُمْرَةٌ ، هُمْ سَبْعُوْنَ اَلْفًا مِنْ غَيْرِ حِسَابٍ اَوْ سَبْعُمائِةِ
اَلْفًا اَخِذِ بَعْضُهُمْ بَعْضَهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ اَوَّلُهُمْ وَاَخِرُهُمْ
الْجَنَّةَ ، وُجُوْهُهُمْ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
Pasti masuk surga diantara umatku yang berjumlah tujuh
puluh ribu orang tanpa hisab atau tujuh ratus ribu orang, mereka saling
bergandeng tangan hingga masuk surga semuanya, wajah mereka seperti bulan saat
purnama (HR: Bukhori-Muslim dari Sahl bin Sa’ad)
Orang yang terakhir masuk surga
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«يَدْخُلُ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ» ، ثُمَّ
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: «أَخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ
مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ. فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا قَدِ
اسْوَدُّوا، فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الحَيَا
Dari Abi Sa’id Alkhudri ra, dari Nabi SAW bersabda :
ahli surga akan masuk ke surga, dan ahli neraka akan masuk neraka, kemudian
Allah ta’ala berfirman : keluarlah kamu dari neraka bagi siapa saja yang ada
dalam hatinya sebesar biji sawi dari keimanan, lalu keluarlah mereka dari
neraka itu sungguh dengan keadaan wajah yang sangat hitam, lalu mencucinya di
sungai kehidupan.(HR :Bukhori-Musli m)
Dengan dua keterangan diatas bahwa orang yang masuk
surga itu ada yang langsung dan ada juga yang diproses dulu di neraka.
Ukuran badan dan usia penghuni surga
يَدْخُلُ اَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ
عَلَى طُوْلِ آدَمَ سِتِّيْنَ ذِرَاعًا بِذِرَاعِ الْمَلِكِ ، عَلَى حُسْنِ
يُوْسُفَ ، وَعَلَى مِيْلَادِ عِيْسَى ثَلَاثٍ وَثَلَاثِيْنَ سَنضةً ، وَعَلَى
لِسَانِ مُحَمَّدٍ ، مُرْدٌ مُكَحَّلُوْنَ
Penghuni surga masuk surga dengan ketinggian Adam,
yaitu enam puluh hasta, dengan hasta ukuran orang besar, dengan wajah tampan
setampan Yusuf, seusianya Isa, tiga puluh tahun, lidahnya fasih sepasih
Muhammad, belum berjenggot dan berambut pendek. (HR : Muslim dari Anas bin
Malik)
Tipe-tipe penghuni Surga
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (135) أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (136)
Dan bersegeralah kalian menuju ampunan Tuhan kalian
dan surga itu luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri , mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampunan tergadap dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itulah
balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir
sungai-sungai, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal (QS : Ali
Imron : 133 – 136)
Surga terdiri dari seratus tingkatan
اِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ ،
وَلَوْ اَنَّ الْعَالَمِيْنَ اِجْتَمَعُوْا فِى اِحْدَهُنَّ وَسِعَتْهُمْ
Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat seratus
tingkatan , jika seluruh alam semesta berkumpul disalah satu tingkatan
tersebut, maka satu tingkatan tersebut cukup untuk menampung mereka (HR :
Ahmada . dari Sa’id Alkhudri)
اِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ اَعَدَّهَا اللهُ لِلْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِهِ ، بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْاَرْضِ ، فِاِذَا سَاَلْتُمُ اللهَ فَاسْأَلُوْا الْفِرْدَوْسَ ، فَاِنَّهُ وَسَطُ الْجَنَّةِ وَاَعْلَى الْجَنَّةِ وَفَوْقَهُ عَرْشَ الرَّحْمَانِ ، وَمِنْهُ تُفَجِّرُ اِنْهَارُ الْجَنَّةِ
Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus tingkatan
yang disediakan Allah bagi para mujahidin di jalan-Nya, jarak antara satu
tingkatan dengan tingkatan lainnya adalah seperti jarak antara langit dengan
bumi , maka jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus,
karena surga Firdaus adalah yang paling baik dan paling tinggi , diatasnya
terdapat arasy Arrohman dari situ pula sungai-sungai surga mengalir (HR :
Bukhori, tirmidzi)
Penghuni Surga yang paling bawah
سَاَلَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ
رَبَّهُ مَا اَدْنَى اَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً ؟ قَالَ : هُوَ رَجُلٌ يَجِيْئُ
بَعْدَ مَا دَخَلَ اَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ فَيُقَالُ لَهُ : اُدءخُلِ
الْجَنّةَ ، فَيَقُوْلُ : رَبِّ كَيْفَ وَقَدْ نَزَلَ النَّاسُ مَنَازِلَهُمْ
وَاَخَذُوْا اَخَذَتِهِمْ ؟ فَيُقَالُ لَهُ : اَتَرْضَى اَنْ يَكُوْنَ لَكَ مِثْلُ
مُلْكِ مِنْ مُلُوْكِ الدُّنْيَا ؟ فَيَقُوْلُ : رَضِيْتُ رَبِّ فَيَقُوْلُ لَهُ :
لَكَ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ وَمِثْلُهُ ، فَقَالَ فِى الْخَامِسَةِ :
رَضِيْتُ رَبِّ ، قَالَ : رَبِّ فَاَعْلَاهُمْ مَنْزِلَةً ؟ قَالَ : اُولئِكَ
الَّذِيْنَ اَرَدْتُ غَرَسْتُ كَرِامَتَهُمْ بِيَدِيْ وَخَتَمْتُ عَلَيْهَا فَلَمْ
تَرَ عَيْنٌ ، وَلَمْ تَسْمَعْ اُذُنٌ ، وَلَمْ يَخْطُرْ عَلَى قَلْبٍ بَشَرٍ ،
وَمِصْدَاقُهُ فِى كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَزَلَّ (فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ
مَااُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍ)
Musa alaihissalam bertanya kepada Tuhannya , bagaimana
rumah penghuni surga yang paling rendah? Allah berfirman : seorang laki-laki
datang setelah para penghuni surga masuk kedalam surga, dikatakan padanya,
masuklah kedalam surga! Ia berkata : Tuhanku bagaimana aku harus masuk
sementara seluruh manusia telah menempati rumahnya masing-masing ? Allah
berfirman : Maukah engkau diberi keni’matan sebanyak yang dimilki salah seorang
raja dibumi? Orang itu menjawab aku mau wahai Tuhanku, Allah berfirman padanya
lagi : apakah engkau mau diberi lima kali lipat lebih banyak dariyang dia
miliki? Untuk kelima kalinya orang itu menjawab : aku mau wahai Tuhanku . Musa
alaihissalam bertanya lagi, kemudian mereka yang paling tinggi rumahnya ? Allah
berfirman : itulah yang Aku kehendaki, Aku tanam kemuliaan mereka dengan tangan-Ku
sendiri dan memberi cap diatasnya, Ia tidak pernah dilihat oleh mata, didengar
oleh telinga, dan terbayang dalam hati manusia, bukti penguat dari dari itu
semua adalah firman Allah ‘azza wajalla “Maka tidak seorangpun mengetahui apa
yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam keni’matan) yang
menyejukan pandangan mata (QS: Assajdah : 17) (HR : Muslim)
Selanjutnya
dalam sebuah hadit dari Abu Umamah Rosulallah SAW bersabda :
اِنَّ اَدْنَى اَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةَ الَّذِيْ لَهُ ثَمَانُوْنَ اَلْفَ خَادِمٍ وَاثْنَتَانِ وَسَبْعُوْنَ زَوْجَةً ، وَتُنْصَبُ لَهُ قُبَّةٌ مِنْ لُؤْلُؤٍ وَيَاقُوْتٍ وَزَبَرْجَدٍ ، كَمَا بَيْنَ الْجَابِيَةِ وَصَنْعَاءُ
Sesungguhnya penghuni surga yang paling bawah kelasnya
adalah orang yang mempunyai delapan puluh ribu pelayan dan tujuh puluh dua
istri, untuknya dibangun kubah dari mutiara lu’lu’, mutiara yakut dan mutiara
zabarjad sejauh antara kota Aljabiyah dengan Shon’a
Demikianlah diantara pasilitas yang disediakan untuk
penghuni surga yang paling bawah tentu masih banyak pasilitas-pasilitas yang
lain yang tidak mungkin diterangkan satu persatu, dan akhirnya kitapun tidak
bisa membayangkan bagaimana keni’matan-keni’matan bagi penghuni surga yang atas,
kalau yang paling bawahnya saja sudah selengkap dan seni’mat itu.
Bidadari di Surga
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا
مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ
وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Dan sampaikan berita gembira kepada mereka yang
beriman dan berbuat bai, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai didalamnya, setiap mereka diberi rizqi buah-buahan dalam surga
itu, mereka mengatakan; inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu, mereka
diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka didalmnya ada istri-istri yang
suci dan mereka kekal didalamnya (QS : Albaqoroh : 25)
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam
tempat yang aman, yaitu didalam taman-taman dan mata air-mata air, mereka
memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, duduk berhadap-hadapan.
Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari-bidadari yang bermata
jelita. Dan didalamnya mereka meminta segala macam-buah-buahan dengan (dari
segala kekhawatiran), mereka tidak merasakan mati didalmnya kecuali mati di
dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka, sebagai karunia dari
Tuhanmu, yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar (QS : Addukhon :
51-56)
Didalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang
baik-baik lagi cantik-cantik (QS : Arrohman : 70)
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari)
dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi
sebaya umurnya, (Kami menciptakan mereka) untuk golongan kanan (QS : Alwaqiah :
35 – 38)
Bidadari yang berasal dari Dunia akan melebihi
kecantikannya dari bidadari yang Allah sudah sediakan di surga
.....قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ نِسَاءُ
الدُّنْيَا اَفْضَلُ اَمِ الْحُوْرُ الْعِيْنُ ؟ قَالَ : بَلْ نِسَاءُ الدُّنْيَا
اَفْضَلُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ كَفَضْلِ الظَّهَارَةِ عَلَى الْبِطَانَةِ .
قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ وَبِمَا ذلِكَ ؟ قَالَ : بِصَلَاتِهِنَّ
وَصِيَامِهِنَّ وَعِبَادَتِهِنَّ اللهَ تَعَالَى ، ....
Aku (Ummu Salamah) bertanya : wahai Rosulallah !
manakah yang lebih baik antara wanita-wanita dunia dan bidadari-bidadari yang
bermata jelita ? Rosul menjawab : wanita-wanita dunia lebih baik ketimbang
bidadari-bidadari yang bermata jelita sebagaimana bagian luar itu lebih baik
daripada bagian dalam, aku berkata : wahai Rosulallah ! apa yang menyebabkan
wanita-wanita dunia lebih baik ketimbang bidadari-bidadari yang bermata jelita
? Rosulallah menjawab : yang membuat wanita-wanita dunia lebih baik ketimbang
bidadari-bidadari yang bermata jelita adalah ; sholatnya, shaumnya, dan
ibadahnya kepada Allah ta’ala ...
Mengingat perempuan yang berasal dari dunia jika ia
masuk surga maka kecantikannya akan melebihi bidadari yang ada di surga,
artinya bidadari disurga itu ada dua macam, yaitu; bidadari yang berasal dari
dunia dan ada juga bidadari yang sudah Allah siapkan disana. Jika ada suami
istri masuk surga maka istrinya itu akan lebih cantik dibanding dengan bidadari
lainnya yang disediakan untuk suami tersebut. Dan insya Allah si istrinyapun
tidak akan merasa benci terhadap bidadari-bidadari itu, karena penghuni surga
itu sudah Allah hilangkan rasa bencinya, Allah berfirman :
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ
غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ
Dan Kami hilangkan dalam hati-hati mereka dari rasa
benci di Surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai .... (QS : Al-‘Arof : 43)
Hubungan seksual Penghuni Surga
Mengingat penghuni surga itu disediakan
bidadari-bidadari maka Allah-pun memberikan kekuatan seks terhadap mereka,
sebagaimana di terang kan oleh Rosulallah SAW ketika beliau ditanya oleh
seorang Shohabat :
يَا رَسُوْلَ اللهِ ، هَلْ نَصِلُ اِلَى
نِسَائِنَا فِى الْجَنَّةِ ؟ فَقَالَ : اِنَّ الرَّجُلَ لَيُصِلُ فِى الْيَوْمِ
اِلَى مِائَةِ عَذْرَاءَ
Wahai Rosulallah , apakah di surga kita bisa menggauli
istri-istri kita ? maka Rosulallah bersabda : sesungguhnya seorang laki-laki di
surga sanggup menggauli seratus perawan – perawan muda (HR : Thobroni)
يَا رَسُوْلَ اللهِ ، اَنَفْضِى اِلَى
نِسَائِنَا فِى الْجَنَّةِ ؟ قَالَ : اِنَّ الرَّجُلَ لَيُصِلُ فِى الْيَوْمِ
اِلَى مِائَةِ عَذْرَاءَ
Wahai Rosulallah , apakah di surga kita bisa
menggauli istri-istri kita ? maka Rosulallah bersabda : sesungguhnya seorang
suami di surga dalam sehari sanggup menggauli seratus perawan – perawan
muda (HR : Tirmidzi)
Demikian kisah singkat berkenaan dengan penghuni
surga, insya Allah kitapun yaqin bahwa masih amat banyak keni’matan-keni’matan
yang ada disurga selain yang ditulis diatas tadi, karena Allah-pun berfirman :
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Maka tidak ada seorangpun mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan
pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan (QS : Assajdah
: 17)
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : اَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ ، وَلَا اُذُنٌ سَمِعَتْ ، وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبٍ بَشَرٍ ، مِصْدَاقُ ذلِكَ فِى كِتَابِ اللهِ (فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا اُخْفِى لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Allah azza wa jalla berfirman : telah Aku siapkan
untuk hamba-hamba-Ku yang sholih apa yang tidak pernah dilihat oleh mata dan
didengar telinga serta terlintas dalam benak manusia, sebagaimana dibenarkan
dalam kitab Allah : (Maka tidak ada seorangpun mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan
pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan)
Sumber : http://www.fiqhsunnah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar